Wednesday, February 19, 2014

Tokoh ParPol 2014 di Facebook



Mengapa kamu sukai itu Tokoh2 ParPol di FB mu?

Tidakkah kamu menyadarinya?


Bahwa demi harmonisnya pejabat negara ini turun temurun,

presiden ke dua menerapkan mutu rendah 


dalam kurikulum pendidikan rakyatnya,

dimulai sejak masa ia menjabat di puluhan-tahun yang lalu.

Agar tersedia "pelayan bernalar dangkal dalam jumlah banyak"

demi tersedia tak habis-habis kualitas pelayan 

bernalar rendah penggerak roda keuntungan industri

bagi korporasi raksasa investasi swasta dunia 

yang dipersilakan masuk kemudian..

Sampai ada isitilah 'negeri eksportir tenaga manusia' di sebuah negeri kerakyatan yang dulunya Gemah Ripah Loh Jinawi dan kaya Sumber Daya Alam dan kini tanpa swasembada apa-apa? ..

Agar korupsi juga 
jadi bagian dari harmonis simbiosis mutualistisnya, 
merendahkan harkat rakyat secara berkesinambungan,

hingga mutu rendah nalar itu dapat saling terus menciptakan..




"ngapain sih elu mikirin negara?"

"Negara aja gak mikirin elu??"




Gedung sekolah ambruk,
Jembatan ambruk,
Kinerja tata laksana kepemerintahan ambruk,
apakah cuma bahasa kiasan,
dari kenyataan paradigma "demi saudara sebangsa dan setanah air" / 
Nasionalisme rata-rata kita yang hancur? 
Parade tanda tanya perlahan selau menghilang,
kejepit harap sejahtera tak terbilang. 



Saat generasi kerja dalam swasta,
"bersuka cita lah ia"
Ada jalan pintas demi dapur sendiri
juga rejeki anak cucu keturunannya.
Serupa dan persis dengan kelakuan rezim era presiden kedua..
sementara presiden demi presiden berikut tak ada yang berkenan dan sanggup merevisi keterlanjuran adanya kebijakan itu,
karena tak mungkin di hapus apalagi di batalkan,

Walau tragedi kemanusiaan terjadi acak di mana-mana,
sebagai efek dominonya juga kemudian..




Lambang Garuda Pancasila jelas hanya di gunakan romantismenya saja

demi terestafet paradigma serupa ke masa berikutnya.




Setega itu kah dirimu,

dengan memberi dukungan 'suka' kepadanya,

duhai sahabat yang berBudi Pekerti?


******

(Uraian selanjutnya baca di : http://matkasdut.blogspot.com/2014/02/rectoverso-indonesia.html )

No comments:

Post a Comment