Wednesday, June 26, 2013

Masyarakat Beragama.



Berpuluh-tahun sudah kekusutan di negeri ini karena sejak presiden kedua sampai detik ini berbenang-merah sama iklim politiknya , ya Allah, begitu menghimpit dan bertubinya dari semua lapisan sampai menghilangkan ketinggian mereka sebagai manusia. Dangkal dan cuma sebatas penggembira. Menelan apa saja yang bisa ditelan dan itu jadi ukuran harga diri srigala.



Ampuni mereka, ya Allah.



Kepada MU, hamba berserah.

Entah bagaimana Engkau kan mencucinya nanti. Membersihkan. Menerangkannya kembali. Bahwa Keagungan Mu bukan alat tukar untuk Syurga dunia. Mereka, isi negara yang mengaku beragama, tapi saling melempar seringai di dalam gelap. Negeri berazas-dasar Kerakyatan tetapi Investasi Swasta(kapitalis) mendominasi segala hal dalam kebutuhan pokok rakyatnya? Kenapa tidak sekalian saja Rakyat dan Negara mengganti azas-dasarnya menjadi Sosialisme Kapitalis agar lapangan rumputnya (ibarat pertandingan sepak bola) tidak miring atau berat sebelah? Jika tidak segera, maka tidak hanya Raksasa satu negara asing saja yang tergiur lambaian Nyiur Di Pantai kita.. Siap-siap saja seluruh rakyat terinjak seribu bahkan sejuta Raksasa..
Hingga terperosok begitu dalam, sendiri-sendiri, sekaligus bersama-sama menyebut Nama MU. Merasa begitu dekat dengan MU. Sementara anak cucu mendatang terancam kufur didalam survivenya mau atau tak mau tersebab kusut Negara yang diwariskan.

Ampuni mereka, ya Allah.

Kepada MU, hamba berserah.

Entah bagaimana Engkau kan mencucinya nanti. Membersihkan. Menerangkannya kembali. Bahwa Negara adalah juga rumah Ibadah. Tempat yang nyaman berbelas kasih.

(Dalam denah sebuah rumah, selalu ada tempat untuk kekotoran dari manusia. Tidak tercecer. Tidak betebaran mengganggu manusia lain.)

Ampuni hamba, ya Allah.
Sebab sepengetahuan hamba, di mana tempat, seperti semua orang gila tidak pernah betul-betul menyadari bahwa dirinya gila..

Hanya kepada MU, hamba berserah..

Pujisemesta!

No comments:

Post a Comment