Wednesday, April 4, 2012

Lapisan Ozon di langit

Apapun agama yang kalian peluk, tetap saja kalian tidak dapat menghindar dari hukum Alam.



Jangan lupa, frekuensi yg memancar di setiap tubuh hingga sebabkan akibat, atau hukum gravitasi : apapun yg melekat dibumi bundar ini tak dpt sembunyi dari pengaruhnya, itu sbg pemahaman
standar yg terkunci dari investigasi karena wibawa agama begitu menyilaukan.

Itulah yg terjadi kini: analisa tentang
semua ciptaanNYA ( hukum Alam) dianggap kalah sinkron dg
metafore kitab suci.
Juga terlanjur Neraka Syurga
dianggap nama tempat di masa nanti,
bukan metafor keterangan-akibat
dari sistemik
hukum-alam ciptaanNYA.

Kalimat pedagogi , "Allah tidak pernah tidur", lebih melekatkan rasa takut kepadaNYA, tinimbang menyadari betul mekanisme sebab akibat karena hukum alam tentang frekuensi, misalnya?.., celoteh sang profesor yg frustrasi karena juga dana risetnya di bonsai penguasa. Rasa takut, dibawah tekanan, tentu seperti memakai kaca-mata kuda, pada titik kecewa yang tertinggi, entah karena apa gitu, dapat memuai, luntur, atau berubah jadi se-enaknya , tambah sang profesor lagi.

"banyak deh yg like status FB saya kali ini, karena memasang omongan Profesor.. "  ujar saya mencoba membesarkan hati beliau.

Aku berfikir agar "terang" itu benar dan berguna bagi sesama, bukan hanya utk pengusaha saja yg siasatnya kini ditiru oleh semua, dari politikus sampai guru TK.. Tidak! Aku tidak peduli liked mereka!, jawab profesor berang, itu pertanda yg amatir dan dewasa, yg jahat yg baik, mereka saling klik SUKA di Facebook, saling mengusap punggung, tapi tdk mbawa perubahan apa2 yang berdampak di hati & pikiran juga lelaku, selain romantisme ! Coba kamu perhatikan kenyataan yg ada sekarang, dan prosentase kan kenyataan di bumi ini, berapa yg baik dan berapa yg buruk, termasuk lapisan Ozon yang kian terkoyak di langit, .. !


wahai .. !

No comments:

Post a Comment