Maaf, ini saya share pemikiran, dari seorang kawan, "pemikiran-pemikiran tentang realitas negeri ini tidak perlu tergantung siapa dahulu nama orang yang melontarkannya. Sebaiknya tidak mengharap kultus, karena di dalam kultus ada monopoli pengaruh yang justru menyuburkan neo kapitalisme" Begitu menurut kawan saya.
Nah, baiklah kita simak saja pemikiran beliau itu:
Adalah
tidak mungkin
mengembalikan track terapan ideologi Pancasila
dapat secara konsekuen dan murni di negeri ini,
saat semua kebutuhan rakyat di semua sektor nya
sudah melekat kuat terkelola oleh korporasi raksasa swasta dunia dan domestik.
Lagi pula setelah presiden kedua lengser
sampai detik ini, baru muncul keinginan itu dari LEMHANAS?
"Kita harus mengembalikan track Pancasila pada Rel nya"
Ooo ..
Saat tragedi kemanusiaan
akibat dua sistem yang dipaksakan
dalam satu wadah yang bernama Indonesia,
terjadi berpuluh tahun?
Jadi trauma pyscologis
merubah paradigma mentalitas Nasionalisme rakyat,
jadi aneka tragedi kemanusiaan?
Ratusan nyawa sudah berguguran terakibat rendahnya harkat rakyat,
demi berlimpahnya keuntungan kolusi dari Kekuasaan !!
Ya, terlanjur terestafet jadi aneka bentuk tragedi kemanusiaan..
Adalah
tidak mungkin
mengembalikan track terapan ideologi Pancasila
dapat secara konsekuen dan murni di negeri ini,
saat semua kebutuhan rakyat di semua sektor nya
sudah melekat kuat terkelola oleh korporasi raksasa swasta dunia dan domestik.
Lagi pula setelah presiden kedua lengser
sampai detik ini, baru muncul keinginan itu dari LEMHANAS?
"Kita harus mengembalikan track Pancasila pada Rel nya"
Ooo ..
Saat tragedi kemanusiaan
akibat dua sistem yang dipaksakan
dalam satu wadah yang bernama Indonesia,
terjadi berpuluh tahun?
Jadi trauma pyscologis
merubah paradigma mentalitas Nasionalisme rakyat,
jadi aneka tragedi kemanusiaan?
Ratusan nyawa sudah berguguran terakibat rendahnya harkat rakyat,
demi berlimpahnya keuntungan kolusi dari Kekuasaan !!
Ya, terlanjur terestafet jadi aneka bentuk tragedi kemanusiaan..